TUGAS
AKUNTANSI INTERNASIONAL
I.
PENDAHULUAN
NAMA : MIA JULIA PUTRI
KELAS : 4EB13
NPM : 22209168
1. PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DENGAN
AKUNTANSI LAIN
Perbedaan akuntansi internasional
dengan akuntansi lain terdapat pada :
- Yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional.
- Operasi transaksi melintasi batas – batas negara.
- Pelaporan ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
Seiring dengan bisnis dan pasar keuangan
yang telah banyak menuju internasionalisasi, begitu juga dengan perbedaan dalam
akuntansi internasional yang menjadi lebih penting dari sudut pandang analisis
pernyataan keuangan internasional. Perbedaan akuntansi internasional membawa
sejumlah permasalahan dari sudut pandang analisis keuangan.
1.
Pertama, sebagai usaha untuk menilai perusahaan asing,
ada kecenderungan untuk melihat pendapatan dan data finansial yang lain dari
sudut pandang negara asalnya, dan karena adanya bahaya dari mengabaikan efek
dari perbedaan akuntansi. Kecuali perbedaan signifikan yang diambil ke dalam
akun, mungkin dengan beberapa keterlibatan pernyataan ulang, ini mungkin
mempunyai konsekuensi yang sangat serius.
2.
Kedua, kesadaran dari perbedaan internasional
menyarankan perlunya untuk menjadi familiar dengan prinsip akuntansi negara
asing sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik data pendapatan dalam konteks
pengukuran.
3.
Ketiga, persoalan dari sifat yang bisa dibandingkan dan
harmonisasi akuntansi yang diulas dalam konteks dari kesempatan investasi
alternatif.
Perbedaan
yang timbul disebabkan oleh:\
- pertumbuhan ekonomi,
- inflasi,
- sistem politik,
- pendidikan,
- profesi akuntan,
- peraturan perpajakan,
- pasar uang, dan
- modal.
2. TIGA BIDANG AKUNTANSI INTERNASIONAL
Didalam akuntansi internasional
terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas
tersebut antara lain:
- Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi. - Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna. - Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
3.
SEJARAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN TREN KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NASIONAL
·
Sejarah
Akuntansi Internasioanal
Awalnya, Akuntansi dimulai dengan sistem
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke
14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap
awal penciptaan akuntansi. Akuntansi moderen dimulai sejak double entry
accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem
pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan
oleh Luca Pacioli (th 1447).
Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447,
dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada
beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali
mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam
bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et
proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa
prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia
hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan
mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli
did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was
trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book
that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen
rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode venetian yang
menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi
tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara eropah seperti Jerman,
Belanda, Inggr
Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus
dilakukan:
1.
Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai
seluruh informasi transaksi bisnis.
2.
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah
disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3.
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum
jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system
(Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong
oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir
abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan
pajak terhadap transaksi komersial.
“ Pembukuan ala Italia “ kemudian beralih
ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik.
Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung
pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam
perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping
mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan
profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun
1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan
seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda
diekspor antara lain ke Indonesia, Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan
wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem
Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya
kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan.
Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri.
Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat.
Bagi banyak negara, akuntansi merupakan
masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan
hukum nasional dan aturan profesional.
·
Tren Kebijakan
Sektor Keuangan Nasional
Pemerintah optimis ekonomi akan semakin lebih baik.
Tentu saja ukuran yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi yang diprediksi
mencapai 6,4%, melanjutkan pencapaian 2010. Apalagi, menurut Presiden Yudhoyono
dalam pidatonya di Jawa Timur, pertumbuhan ekonomi Indonesia menduduki
peringkat ketiga
di G-20 setelah China dan India. Bila menggunakan indikator pertumbuhan
ekonomi, klaim tersebut tidak salah.
Pertumbuhan ekonomi 2010 yang hingga kuartal ketiga mencapai
5,9% memang lebih tinggi daripada target tahun ini yang sebesar 5,8%. Apalagi
indikator keuangan tahun 2010 telah mencetak rekor baru karena Bursa Efek
Indonesia mencatat kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) tertinggi di
dunia dari 2.575 pada awal tahun, menembus 3.600 pada Desember tahun ini.
Indikator keuangan lainnya, seperti cadangan devisa dan penguatan nilai tukar
rupiah juga menunjukkan peningkatan luar biasa dari hanya sekitar US$51 miliar menjadi lebih
dari US$90 miliar pada akhir 2010. Gelombang hot money telah menggelembungkan
cadangan devisa dan mendorong penguatan nilai tukar rupiah sebesar 19%,
tertinggi di antara negara-negara Asia.
Perlu perubahan dalam politik anggaran sehingga APBN
tidak sekadar kumpulan alokasi dana untuk menstimulasi laju ekonomi. Namun,
juga sebagai alat politik untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat dengan
melakukan perubahan prioritas. Namun, seberapa besar manfaat dari prestasi
keuangan yang kinclong bagi ekonomi nasional? Di negara mana pun ukuran
keberhasilan ekonomi bukan pencapaian sektor keuangan. Buktinya, sejak awal
tahun, hampir semua negara sibuk memainkan kebijakan di sektor keuangan yang
tujuan utamanya untuk menggerakkan sektor riil. Misalnya, negara-negara maju
dan berkembang yang terus berupaya menurunkan suku bunga mereka hingga
mendekati nol dan melemahkan nilai tukarnya untuk mendorong sektor riil dan
mengurangi pengangguran.
Sangat mengherankan bila selama 2010 Indonesia
justru mengambil arah kebijakan yang berbeda dengan tren kebijakan keuangan
negara-negara di dunia. Rupiah yang menguat justru dinilai sebagai kekuatan.
Melambungnya IHSG dianggap prestasi, padahal ada ancaman terjadinya financial
bubbles. Tren kebijakan sektor keuangan tidak terintegrasi dengan strategi dan
kebijakan di sektor perdagangan dan industri. Dengan begitu, tidak ada
pertimbangan jelas mengapa nilai tukar harus dikuatkan atau dilemahkan.
Selain itu Trend Kebijakan Sektor Keuangan Nasioanal :
- Akuntansi banyak digunakan diberbagai negara, tetapi masing – masing negara menerapkan dengan standar dan praktek akuntansi yang sesuai dengan hukum nasional.
- Terakhir, hingga saat ini terus diupayakan untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan auditing.
4.
PERAN AKUNTANSI DALAM BIDANG USAHA DAN PASAR MODAL
GLOBAL
- Mempelajari akuntansi internasional merupakan salah satu upaya mengurangi perbedaan cara pandang terhadap akuntansi.
- Semua negara cenderung mengurangi hambatan perdangangan dan pengendalian modal / investasi
- Kemajuan IT menyebabkan perubahan yang radikal dalam ekonomi, produksi dan distribusi
REFERENSI :
0 komentar:
Posting Komentar