TUGAS
AKUNTANSI INTERNASIONAL
MINGGU 4,5,6
NAMA : MIA JULIA PUTRI
KELAS : 4EB13
NPM : 22209168
4. PELAPORAN
DAN PENGUNGKAPAN
PERKEMBANGAN
PENGUNGKAPAN
Standar
dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,
undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi,
pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan Negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju.
Sedangkan
dikebanyakan Negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa Negara
pasar yang beerkembang) kepemilikan saham masih sangat terkonsentrasi dan bank
(dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Bank-bank mendapat banyak informasi mengenai posisi keuangan dan
aktivitas perusahaan. Pengungkapan public tidak terlalu maju di pasar-pasar ini
dan perbedaan besar dalam jumlah informasi yang diberikan kepada pemegang saham
dan kreditor dengan yang diberikan kepada publik masih diperbolehkan. Beberapa
studi menunjukkan bahwa pengungkapan dilakukan secara sukarela oleh manajer.
Manfaat dari peningkatan pengungkapan adalah biaya transaksi yang lebih rendah
dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan, minat para
analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang semakin besar, likuiditas
saham yang meningkat, dan biaya modal yang lebih rendah. Manajer cenderung
menunda pengungkapan berita yang negative, mengelola laporan keuangan untuk
lebih menunjukkan wajah positif perusahaan dan menilai lebih kinerja dan
prospek keungan perusahaannya. Namun, sejumlah aturan dan peran auditor
memastikan bahwa manajer menerapkan kebijakan akuntansi yang memadai dan
memberikan pengungkapan yang diwajibkan tepat waktu.
PENGUNGKAPAN SUKARELA
Beberapa studi
menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi
mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam
laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah
proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan
akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan
sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat
menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah
aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak
ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan
akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat
transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik
pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk
memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu,
lengkap dan akurat.
KETENTUAN PENGUNGKAPAN WAJIB
Bursa efek dan
badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing
yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non
keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap
informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang
dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan
negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian
pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan
terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan
ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat
perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider
trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum
yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Aturan
pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan
arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen,
nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini
perhatian dipusatkan pada:
1.
Pengungkapan informasi
yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup:
a.
ramalan pendapatan,
laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan
lainnya
b.
informasi prospektif
mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila
dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
c.
laporan rencana
manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan
informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit
perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di
Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan
di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2.
Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan
keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh,
para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan
dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang
sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk
memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan
berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3.
Laporan arus kas dan
arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar
negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4.
Pengungkapan tanggung
jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada
sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis,
dan masyarakat umum. Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama
menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi
perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam
kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak.
Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan
masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan
khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip
akuntansi yang digunakan
Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para
pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
a.
”Penyajian ulang untuk
kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik
b.
Penyajian ulang hasil
dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
c.
Satu set lengkap
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi;
dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak
digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang
lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari
bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun
laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara
lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang
sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola
perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk
menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas
dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang
dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola
perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham,
tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak
yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian
dari para regulator, investor dan analis.
PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN
PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN
World Wide Web
semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media
cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible
Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan
keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk
pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan
kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga
secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan
laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang
ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang
menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai
penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat
pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten
dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar
ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok
keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak
terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan
tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun
demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat
waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator
memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan
pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan
penegakan aturan.
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer
dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan
informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela
semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara
tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah
menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam
jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang
memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang
yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti
pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif
dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
5. TRANSLASI MATA UANG ASING
ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata
uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke
mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan
laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan
keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk
perusahaan.
Tiga alasan tambahan
dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
·
mencatat transaksi
mata uang asing;
·
memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
·
berkomunikasi dengan
peminat saham asing.
LATAR BELAKANG DAN
TERMINOLOGI
Transaksi mata uang
bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
·
Kurs pasar spot
dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar
negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat
mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
·
Kurs pada pasar
forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah
ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu
pasar forward.
·
Transaksi kurs swap
melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan
spot dan pembelian forward mata uang.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF
TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan
neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
·
Kurs saat ini; kurs
yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
·
Kurs historis;
translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali
didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
·
Kurs rata-rata; nilai
rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
TRANSAKSI MATA
UANG ASING
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
|
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang
Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh
terhadap arus kas
|
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan
dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai
tukar dan diatur oleh kompetisi local
|
Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan
dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga Pasar
|
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata
uang local
|
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata
uang negara induk
|
Anggaran Biaya
|
Sering terjadi pada daerah local
|
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang
diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh
operasional local
|
Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada
induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
|
Internal Perusahaan
|
Jarang, tidak ekstensif
|
Sering kali dan transaksi yang ekstensif
|
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi
tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai
penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif
transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah
dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
TRANSLASI MATA UANG ASING
·
Metode Nilai Tukar
Tunggal
·
Metode Nilai Tukar
Ganda
§ Metode Current-Noncurrent
§ Metode Moneter-Nonmoneter
§ Metode Kurs Sementara
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata
uang asing, yaitu:
1.
Penangguhan
2.
Penangguhan dan Amortisasi
3.
Penangguhan Sebagian
4.
Tidak Ada Penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi
translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1.
Pra-1965 : Praktik
translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research
Bulletin No. 43.
2.
1965-1975 : Translasi mata
uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965.
3.
1975-1981 : FASB
mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4.
1981-Sekarang : FASB mengeluarkan
Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21
Translasi saat
Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini
yang digunakan adalah:
1. Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan
untuk kelayakan.
3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam
laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi
telah diputuskan tidak bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1. Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan;
item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk
periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya
penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam
pendapatan lancar.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan
asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat
mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan
keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional
(metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan
metode kurs saat ini.
PERMASALAHAN
PERHITUNGAN
- Perspektif Laporan
- Harga Perolehan
- Konsep Pendapatan
- Laba Terkelola
TRANSLASI MATA UANG
ASING DAN INFLASI
Hubungan
terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata
uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini
untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang
cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di
bawah nilai aslinya.
6. PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami
makna istilah perubahan harga (changing
prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk dalam istilah
perubahan harga itu.
a. Perubahan harga umum
Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi
(deflation).
b. Perubahan harga spesifik
Perubahan
harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu
yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi
awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva
yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan
laba yang dinilai lebih tinggi. Nilai aktiva
yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih
rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Dari sudut pandang manajemen,
ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi:
a. Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
b. Anggaran yang
menjadi dasar pengukuran kinerja
c. Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba yang
dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
Kenaikan dalam
proporsi pajak.
§ Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
§ Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.
§ Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak
keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan
dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan
keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan
yang dilaporkan.
Fungsi mengakui
pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan
yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang
lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada
pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat
memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang
memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh
perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan
informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut
Jenis Penyesuaian Inflasi
- Penyesuaian tingkat harga umum (mata uang konstan biaya historis), yaitu umlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli).
- Penyesuaian biaya kini, yaitu pertama, aktiva dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan kompenen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
Sudut Pandang
Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Amerika Serikat
Pada tahun
1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of
Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang
memiliki persediaan dan aktiva tetap yang bernilai lebih dari $125 juta atau
total aktiva lebih dari $1 miliar, untuk selama lima tahun mencoba melakukan
pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan biaya kini.
Pengungkapan ini lebih bersifat melengkapi dan bukan menggantikan biaya
historis sebagai kerangka dasar untuk leporan keuangan utama.
Banyak pengguna dan penyusun
informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 menemukan bahwa (1)
pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FSAB membingungkan, (2) biaya untuk
penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar, dan (3) pengungkapan daya beli
konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya
kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu perusahaan yang
melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah dan menjadi titik awal
untuk standar akuntansi inflasi dimasa depan.
Perusahaan pelapor
didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir :
1. Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
2. Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
3. Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
4. Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan
(yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui
penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap,
bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga umum).
5. Setiap agregat penyesuaian
translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses
konsolidasi.
6. Aktva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.
7. Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
8. Dividen per saham biasa.
9. Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.
10. Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer
Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.
Inggris
Komite Standar Akuntans Inggris (Accounting Standard Committee-ASC)
menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting Practice-SSAP 16) “Akuntansi Biaya
Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980. SSAP 16 berbeda
dengan SFAS 33 dalam dua hal utama. Pertama, apabila standar AS mengharuskan
akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya
kini utnuk pelaporan eksternal. Kedua, apabila penyesuaian inflasi AS berpusat
pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan
laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan.
Standar di Inggris
memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya historis.
2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya kini.
3. Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi
dengan informasi biaya historis yang memadai.
Brazil
Inflasi seringkali merupakan bagian
lingkungan usaha yang diterima di Amerika Latin, Eropa Timur, dan Asia Tenggara.
Pengalaman Brazil di masa lalu dengan hiperinflasi membuat inisiatif akuntansi
inflasi bersifat instruktif. Meskipu tidak lagi diwajibkan, akuntansi inflasi
yang direkomendasikan di Brazil hari ini mencerminkan dua kelompok pilihan
pelaporan-Hukum Perusahaan Brazil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brazil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang
akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks
harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang
lokal. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban
tangguhan dan depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi
(termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang
saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun
cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap
modal.
Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham
disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam
laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Komisi Pasal Modal
Brasil mewajibkan metode akuntansi yang lain untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya diperdagangkan di depan publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat
sahamnya harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu
periode dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.
Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi
dalam mata uang local menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang
mengalami hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan keuangan dalam
perekonomian hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan)
penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan
keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian
hiperinflasi, apakah didasarkann pada kerangka penilaian biaya historis atau
biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal
neraca.
Aturan ini juga berlaku untuk angka-angka terkait pada periode sebelumnya.
Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau
aktiva moneter bersih dimasukkan ke dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan
pelaporan juga harus mengungkapkan:
1.
Fakta bahwa penyajian
ualng untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
2.
Kerangka dasar
penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama (yaitu penilaian
biaya historis atau biaya kini).
3.
Identitas dan tingkat
indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode
pelaporan.
4.
Keuntungan atau
kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat empat
isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :
1.
Apakah dolar konstan
atau biaya kini yang lebih mengukur pengaruh inflasi.
2.
Perlakuan akuntansi
terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3.
Akuntansi inflasi luar
negeri.
4.
Menghindari fenomena
kejatuhan ganda.
Keuntungan dan Kerugian Inflasi
Keuntungan atau kerugian pos-pos
moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar
konstan, saldo awal dan akhir, serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban
moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang dihasilkam diungkapkan
sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memeandang keuntungan dan kerugian pos-pos
moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain. Di Inggris,
keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter
dan mekanisme penyesuaian.
Pendekatan di Brazil yang tidak lagi
diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara eksplisit,
karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat direalisasi.
Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi dua bagian: (1) laba
operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi) dan (2) keuntungan yang belum direlasisasi yang timbul dari
kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan
dengan inflasi. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi (yaitu,
proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peraltan) bukanlah
suatu keuntungan, baik itu direalisasi atau tidak. Apabila laba berbasis biaya
kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka
perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya
merupakan revaluasi ekuitas pemilik, yang adalah bagian dari laba yang harus
disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya (kapasitas
produktifnya). Aktifa yang dimiliki untuk spekulasi, seperti lahan kosong atau
surat berharga yang dapat dipasarkan, tidak perlu diganti untuk mempertahankan
kapasitas produktif. Dengan demikian, jika penyesuaian biaya kini mencakup
pos-pos ini, kanaikan atau penurunan ekuivalen biaya (nilai) kininya (hingga
sebesar nilai yang dapat direalisasikan) harus dinyatakan lengsung dalam laba.
Akuntansi Untuk Inflasi di Luar Negeri
Di
Amerika serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan
perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan
daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS 89, yang
mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan
perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan
dalam dua tingkatan. Pertama perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai
aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk
perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya
kini. Kedua, perusahaan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan
atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan
menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar
negeri, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai
kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh
terhadap kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi
mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal
suatu negara dan nilai eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa
hubungan seperti ini jarang sekali bertahan (paling tidak dalam jangka pendek).
Dengan demikian, ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan
ganda akan berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi
berhubungan secara negatif.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar